Riau Creative Women

Thursday, August 1, 2013

Cikapunduang, The Real Fast Food

 Oleh: Lusiana Trisnasari

Jika fast food diterjemahkan sebagai makanan cepat saji dalam arti sebenarnya, bukan dari jenis makanan bahkan kata kiasan, maka cikapunduang lah yang paling pas menyandang sebutan itu.

Cikapunduang ada di beberapa wilayah di Pekanbaru, salah satu sajian masakan khas minang yang memiliki ciri unik. Cikapunduang buka dari sore hingga malam hari. Di Pekanbaru bisa kita jumpai di Jl Sudirman, Jl Riau dan sebagainya. Biasanya mereka menunggu toko-toko tutup, baru kemudian meletakkan gerobak mereka di trotoar. Tempat makannya sendiri ya di emperan toko tersebut, kadang juga menyulap salah satu toko menjadi tempat makan jika cikapunduang tersebut cukup laris.

Menu cikapunduang persis sama seperti nasi rames padang atau nasi kapau. Kita bisa memilih lauk di gerobak penjual atau meminta mereka menghidangkan beberapa lauk sekaligus. Pelayan tidak mencatat apapun, mereka bergerak sangat cepat, bahkan kadang sambil berlari-lari kecil dan berteriak ke teman-temannya di bagian penyajian. Kita boleh juga berteriak ke pelayan-pelayan ini supaya cepat disajikan. Heheheee.... tapi jangan galak-galak ya, enggak bakal kelaparan karena menunggu lama kok.

Hampir sama seperti umumnya pelayan di rumah makan Padang yang sangggup membawa beberapa piring sekaligus, bedanya pelayan-pelayan cikapunduang lebih keren karena selain sanggup membawa setumpuk piring, juga gelas berisi air putih gratis dan mangkok kobokan, sambil berjalan cepat atau setengah berlari pula. Nah, gimana caranya tuh? Mereka bergerak lebih santai jika pengunjung sepi saja. Prinsip mereka, semakin cepat mereka bergerak, semakin cepat pengunjung berganti, semakin banyaklah keuntungan mereka hari itu.

Yuk, petualang kuliner, jangankan lewatkan cikapunduang jika ke Pekanbaru ya.






Read More

Sunday, July 21, 2013

Panti Asuhan Pekanbaru

Oleh: Lusiana Trisnasari


 Panti Asuhan Takdir Ilahi

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan sudah seharusnya umat Islam saling membantu agar bersama-sama bisa menjalankan ibadah dengan nikmat. Tak semua umat bisa hidup nyaman dengan fasilitas lengkap dan kebutuhan hidup yang cukup. Adapula anak-anak yatim yang terpaksa tumbuh tanpa bimbingan orangtua. Sedihnya lagi, tak ada saudara yang menggantikan orangtuanya. Karenanya mereka tinggal di rumah-rumah asuh atau yang kita sebut sebagai panti asuhan.

Di Pekanbaru sendiri, banyak terdapat panti asuhan. Yang pernah saya datangi adalah Rumah Sedekah Kesayanganku di Rumbai untuk anak-anak perempuan dan laki-laki, Panti Asuhan Takdir Ilahi di Rumbai untuk anak perempuan dan Panti Asuhan Muhammadiyah di belakang Plaza Citra untuk anak laki-laki.

Berhubung Ramadan kali ini bersamaan dengan kenaikan kelas, saya pikir ada baiknya sekalian saya membawa buku pelajaran. Bagi anak-anak dari keluarga mampu, buku pelajaran nyaris tidak pernah dituruntemurunkan. Selain dengan alasan kurikulum atau silabus pendidikan ganti, juga karena anak-anak dari keluarga mampu ingin buku yang baru agar semangat belajarnya tinggi. Padahal dalam satu tahun itu orangtua mereka telah membelikan banyak sekali buku. Satu anak bisa satu kardus. Lalu diapakan buku-buku itu?.

Saya pernah hendak menyumbang buku pelajaran pada sebuah gerakan, tapi sebelumnya sudah diwanti-wanti untuk tidak memberi buku pelajaran karena mereka bilang tiap tahun silabus berubah. Jadi sudah capek-capek mendistribusikan, buku itu tidak terpakai. Mubazir tenaga yang keluar. Tapi kemudian saya ingat asisten rumah tangga saya. Katanya, buku bekas laku dijual. Akhirnya saya putuskan untuk meminta buku-buku bekas pada puan-puan di RCW (Riau Creative Women). Saya pikir, ya sudahlah, kalau buku-buku pelajaran bekas itu memang tidak terpakai lagi, saya akan jual saja, uangnya akan saya sumbangkan. Heheheee....

Alhamdulillah, permintaan saya itu mendapat sambutan dari kak Lukie Koentjahjo. Buku-buku itu saya jemput di lembaga Kumon milik beliau di jalan Paus, Rumbai. Wah, lumayan satu dos besar, berat banget. Dirumah, agak lama juga buku-buku itu saya simpan. Setelah saya satukan dengan buku-buku anak saya, saya minta anak-anak menyortirnya lagi karena merekalah yang tahu mana yang bisa digunakan dan mana yang tidak. Mereka hanya menyisihkan sedikit yang sudah ada tulisan tangan berupa jawaban-jawaban pertanyaan. Selebihnya mereka nyatakan lolos, bahkan ada buku pemberian kak Lukie yang sama sekali belum dipakai lo, seperti baru beli saja.

Buku-buku itu saya bawa ke panti asuhan Takdir Ilahi di Jl Semarang, Rumbai. Sedikit cerita tentang pemilihan panti asuhan. Sebaiknya dahulukan panti asuhan dekat rumah. Tak usah berpikir terlalu rumit apakah panti itu sudah menerima banyak bantuan, bisa dipercaya dan sebagainya. Meski banyak bantuan, berhubung tidak ada penghasilan tetap dan sepertinya hanya ramai menjelang hari-hari raya, tak apa jika bantuan bertumpuk. Mereka bisa berhemat dan menyimpannya untuk kemudian hari jika tak banyak penyumbang yang datang. Soal bisa dipercaya atau tidak, wallahu alam, selama tidak ada berita apapun tentang panti tersebut, tidak usah mencari-cari tahu. Ikhlaskan saja. Kita niatkan untuk masa depan anak-anak tersebut.

Panti asuhan Takdir Ilahi sedang membangun ruangan permanen saat ini. Ruangannya kecil. Sementara ini, mereka tinggal di rumah papan bertingkat. Ada 14 anak perempuan disana. Yang paling kecil berumur 2 tahun, sedangkan yang terbesar kelas 2 SMP. Alhamdulillah, hanya dua anak terkecil yang belum sekolah. Selebihnya sekolah. Jika tuan dan puan melintas Jl Yos Sudarso di pagi hari, mungkin akan berpapasan dengan anak-anak ini yang diantar dengan sepeda motor yang ditambahi bangku untuk duduk anak-anak.
Buku-buku tersebut langsung mereka sambut dengan sumringah dan mereka pilah-pilah berdasarkan kelas masing-masing. Pengasuh mereka mengatakan bahwa apapun bentuk bukunya sebenarnya isinya sama saja, hanya diputar-putar. Nah, ibu ini ternyata lebih bijak daripada para pendidik kita. Beliau juga mengatakan, seandainya kurikulum berubah sekalipun, buku-buku itu tetap akan berguna untuk membantu mereka mengerjakan PR. Yap, sama halnya dengan anak-anak dari keluarga mampu yang mencari jawaban PR mereka di google. 

Disitu saya juga sempat beramah tamah dengan Aisyah, 2 tahun. Aisyah datang kesana diantar ayahnya lantaran ibunya sudah meninggal. Aisyah anak yang cerdas dan sopan untuk seusianya. Dia langsung memilih salah satu buku dari kak Lukie dan membuka-buka buku pelajaran yang full color dan full pictures itu. Aisyah tampak senang sekali dan berusaha mengeja huruf-huruf yang telah dikenalnya.

Jadi sebenarnya, apapun yang kita punya, jika masih dalam kondisi baik, bisa berguna bagi anak-anak panti asuhan. Buku-buku pelajaran yang dianggap tidak berguna lagi setelah setahun, nyatanya tetap mereka terima dengan senang hati. Di daftar penyumbang, saya lihat ada bermacam-macam cara untuk membantu anak-anak ini dan pengurusnya. Ada yang menyumbang pasir, bata, cat, beras, baju, bahkan air galon isi ulang. 

Jadi tuan dan puan, tak perlu membatasi diri terlalu detil jika ingin membantu anak-anak yatim piatu. Insya Allah, apapun bantuan tuan dan puan akan sangat berguna bagi mereka, karena mereka tidak punya pencari nafkah, tempat untuk bergantung. Tuan dan puanlah harapan anak-anak yatim piatu ini.

Aisyah
Read More

Friday, July 12, 2013

Berburu Menu Buka Puasa Khas Pekanbaru

Oleh: Lusiana Trisnasari

Meski tanpa himbauan yang terus-menerus, kedai-kedai makan di Pekanbaru biasa tutup di waktu sholat Jumat dan siang hari selama Ramadan. Selama itu, kedai makan nasi rames, atau yang di Jawa dikenal sebagai rumah makan Padang, akan tutup selama sebulan lebih. Karyawannya yang semuanya laki-laki itu akan pulang kampung, sedangkan kedai akan mendapatkan kesempatan untuk direnovasi atau di cat lagi. Demikian pula dengan kedai sarapan atau bopet seperti artikel saya tentang sarapan khas Pekanbaru sebelumnya.

Tapi sekarang tidak sepenuhnya seperti itu. Beberapa pemilik warung (istri atau anak-anak perempuannya) akan menjual menu buka puasa di sore hari, meski tidak sebanyak jika berjualan di kedai. Mereka akan menggelar dagangannya didepan kedai mereka yang tutup atau bergabung dengan penjual makanan musiman lainnya di bazaar-bazaar Ramadan.

Jika tuan dan puan sedang berada di Pekanbaru Ramadan ini, sesekali sempatkan berburu jajanan dan makanan di bazaar-bazaar Ramadan. Bazaar makanan seperti ini menyediakan berbagai hidangan yang biasanya ada di beberapa rumah makan atau warung saja. Seru sekali berburu menu buka puasa seperti ini, karena penjual makanan tidak asal-asalan berjualan atau hanya sekedarnya saja. Mereka membawa persediaan yang cukup banyak, membuat pengunjung heboh memilih.

Bazaar yang nyaris setiap hari saya kunjungi adalah yang di lapangan PCR (Polytehnic Caltex Rumbai). Di bazaar-bazaar Ramadan bisa kita jumpai jajanan pagi dengan pilihan yang sangat banyak, berbagai lauk khas dengan pilihan yang juga beragam dan berabagai minuman. Yang selalu saya cari adalah lemang tapai, aneka ikan bakar, aneka kerang, lotek, lopis dan kelapa muda. Jangan takut dengan harga, sama saja seperti hari biasa. Aneka jajanan dijual dengan harga RP 1.000,- lemang Rp 5.000, tapai Rp 5.000, ikan nila bakar Rp 12.500, ikan guramih bakar Rp 25.000, es kelapa muda Rp 4.000 dan sebagainya.


 Lemang Tapai

 Aneka Jajanan

 Aneka Lauk

Supaya perburuan menu khas berbuka puasa di Pekanbaru ini menyenangkan, datanglah sekitar jam 04.00 ketika penjual baru saja menggelar makanan mereka sehingga masih komplit dan mengundang selera. Pada waktu itu pengunjung juga belum terlalu banyak. Buka puasa di Pekanbaru Ramadan kali ini sekitar jam 18.26 – 18.27. Ya hampir setengah tujuh, ketika daerah yang sewilayah waktu lainnya seperti Jakarta sudah buka puasa dan sudah gelap.

Yuk, jadikan buka puasa di Pekanbaru tak terlupakan.

Read More

Friday, July 5, 2013

Sarapan Ala Pekanbaru

Oleh: Lusiana Trisnasari




Bila tuan dan puan berkesempatan datang ke Pekanbaru di Pekanbaru, sempatkan untuk menikmati sarapan ala Pekanbaru. Sarapan ala Pekanbaru itu seperti apa? Kedai sarapan mudah sekali dijumpai di seluruh ruas jalan Pekanbaru hingga ke kampung-kampung. Kedai-kedai seperti ini hanya buka di pagi hari hingga sebelum dhuhur.

Sebagian kedai menyebut dirinya kedai “sarapan pagi”, sebagaian menyebut dirinya “bopet”. Saya tidak tahu arti bopet, mungkin pengucapan yang lebih mudah daripada buffet (dibaca “bufe”). Tapi ada perbedaan beberapa menu antara kedai sarapan dan bopet. 

Kedai sarapan lebih sederhana dengan menu khas berupa lontong sayur, soto, lotek, nasi goreng dan macam-macam bubur. Sedangkan umumnya bopet lebih banyak variasi. Di kedai kita biasa menjumpai lontong dengan mie kuning dan gulai nangka. Di kedai yang lebih besar dan bopet, bisa kita jumpai pula gulai paku. Untuk lotek sebaliknya, biasanya malah ada di kedai-kedai kecil, jarang ada di kedai besar. Sedangkan soto yang disediakan adalah soto padang. 

Bubur juga bisa menjadi pilihan sarapan yang lebih ringan. Yang paling khas adalah bubur kampiun. Di bofet, bubur disediakan dengan beragam variasi, dari bubur kampiun, ketan hitam, ketan putih, bubur kacang hijau sampai kolak. Tinggal tunjuk saja mau dicampur seperti apa. Ketan putih atau yang disini disebut pulut, bisa dimakan dengan pisang goreng. 

Snack khas pagi juga disediakan di kedai-kedai dan bofet. Antara lain pulut segitiga atau lupis yang dimakan dengan parutan kelapa muda dan kinca. Berbagai gorengan sering pula tersedia. Yang paling khas adalah sala lauak.

Di daerah pecinan, menu sarapannya berbeda. Paling banyak bubur ayam cair khas masyarakat Tionghoa. Jangan ragu, halal kok. Kalau tidak halal, mereka akan pasang peringatannya agar yang muslim tidak salah. Bubur seperti ini juga dilengkapi dengan telor yang dimasukkan ke mangkok sajian atau plastik dalam keadaan mentah. Suhu bubur yang sangat panas secara perlahan akan mematangkan telornya.

Bila tuan dan puan menginap di hotel, mungkin tidak sempat mencicipi sarapan khas Pekanbaru. Tapi jika hotel memberikan pilihan include breakfast atau tidak, pilihlah untuk sarapan diluar hotel. Pekanbaru akan menyuguhkan wisata kuliner sarapan pagi yang menggugah selera dan nikmati pula suasana santainya. Tuan dan puan bisa bertanya pada resepsionis hotel, dimana kedai terdekat.
Jika ingin sarapan di kedai yang terkenal, di google hanya ada Kimteng yang sangat legendaris. Jenis sarapan Kimteng adalah seperti yang saya ceritakan terakhir, yaitu bubur ayam khas Tionghoa. Tapi tempat ini juga memberi pilihan lain yang sangat beragam seperti layaknya food corner. Karena itu, lain waktu saya akan ceritakan beragam tempat sarapan lainnya. Selamat makan. :D @lusitris
Read More

Thursday, July 4, 2013

Pekanbaru Expo 2013

 Oleh: Oci YM



Tulisan ini mungkin sudah terlambat, bisa juga dikatakan telah kadaluarsa. Tapi tidak ada salahnya juga untuk diabadikan, sebagai rekam jejak peristiwa. Beberapa minggu yang lalu, tepatnya di bulan Juni, tanggal 19-23, ada Pekanbaru Expo yang diadakan di lapangan purna MTQ Pekanbaru, dalam Rangka ulang tahun Pekanbaru yang ke-229.

Kebetulan hari itu saya ada menghadiri sebuah acara yang lokasinya tidak begitu jauh. sepulangnya dari acara tersebut, saya mampir ke Pekanbaru Expo. Hari itu, bertepatan dengan hari kedua Pekanbaru Expo ini di buka. Saya berada di sana menjelang sore, sekitar pukul 14.30 wib, dengan cuaca yang sangat panas. Konon menurut berita yang saya baca, pukul 14-16 wib merupakan rentang cuaca terpanas di Pekanbaru, yang diwarnai juga dengan asap akibat pembakaran hutan.

Pekanbaru Expo saat itu tidak begitu ramai, baik dilihat dari segi pengunjung maupun juga stand yang ada. Rasanya, tahun-tahun sebelumnya lebih "meriah". Hanya ada satu tenda besar saja, sedangkan yang lainnya berupa tenda-tenda kecil di sekeliling area. Padahal, seingat saya biasanya ada 4 tenda besar. Dan, berada di tenda-tenda besar tersebut tentunya lebih nyaman di saat cuaca panas begini, karena full AC.

Hanya Satu Tenda Besar

Tenda-Tenda Kecil di Sekeliling Lokasi

Saat saya di sana, malah masih banyak stand-stand yang belum dibuka, padahal Pekanbaru Expo tersebut buka mulai pagi hari. Setelah bekeliling, saya akhirnya memutuskan untuk pulang, selain karena cuaca yang panas dan kering, azan Ashar akan segera berkumandang. Harapan saya sebagai orang yang lahir dan besar di kota Pekanbaru ini, semoga ke depannya Pekanbaru menjadi lebih baik lagi, menjadi kota yang nyaman dan aman untuk masyarakatnya. Tahniah Pekanbaru! ^_^

 Stand yang di Dalam Tenda Besar

UKM

Salah Satu Atraksi Budaya Melayu (Alat Musik)
Read More

Monday, July 1, 2013

Mengenal Aneka Kuliner di Jl. Mawar Kota Duri

Oleh: Nieke Essy

Jalan Mawar sebenarnya adalah jalan yang jaraknya tidak terlalu panjang jika dibandingkan dengan jalan-jalan besar lainnya di kota Duri, yaitu hanya 690 m saja panjangnya. Tapi jalan ini sering ramai dihampiri oleh para penikmat kuliner khususnya pada malam hari. Berbagai pilihan jenis makanan ada di sini, mulai dari masakan tradisional hingga khas barat, mulai dari makanan berat hingga cemilan. Karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari tempat Saya tinggal, Saya cukup sering mencoba berbagai kuliner yang ada di sini. Berikut ini adalah beberapa tempat penjual makanan yang ada di Jl. Mawar Duri, yang sebagian besar pernah Saya coba. Saya sertakan juga foursquare page-nya untuk melihat lokasi, photo-photo dan review-review dari pengunjung lain yang pernah ke sana :)

1. Siomay Jakarta
Alamat: Jl. Mawar no. 26 Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/siomay-jakarta/4d4a8b1f94ab2c0f430b230c

photo: pribadi

Seperti namanya, siomay yang dijual di sini adalah siomay khas kota Jakarta. Selain menjual siomay, tempat ini juga menjual aneka jus buah dan bubur ayam khas Jakarta. Untuk bubur ayamnya hanya dijual saat weekend saja. Menurut Saya rasa siomaynya biasa saja. Saya lebih suka bubur ayamnya yang enak dan porsinya besar. Tempat makan ini buka dari pagi hingga malam hari.

2. Magek Badaceh
Alamat: Jl. Mawar no. 220 Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/magek-badaceh/4c5219a099ecc9b660a6595a
Magek Badaceh menawarkan aneka jenis makanan yang lebih variatif. Saat pagi hari biasanya tempat ini menjual aneka bubur (seperti bubur sumsum dan bubur kampiun), aneka lontong (seperti lontong sayur, lontong nangka dan lontong taucho), hingga nasi goreng dan mie goreng. Saat sore hari biasanya tempat ini juga menjual sate Padang serta martabak mesir hingga malam hari. Rumah makan di tempat ini juga menyediakan menu masakan khas Sumatra Barat yang dijual sepanjang hari mulai dari pagi hingga malam hari. Di sini Saya lebih suka membeli bubur kampiun, lontong taucho, dan ikan bakarnya yang enak :)

3. Kue Pukis dan Pastel Inti Sari
Alamat: Jl. Mawar (di depan "Laundry Bunda") Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/kue-pukis--pastel-inti-sari/511796b7e4b0eb6a9e96ecd2

photo: pribadi

Gerobaknya "parkir" di pinggir Jl. Mawar persis di depan "Laundry Bunda". Pukis yang dijual di sini aneka rasa, ada keju, blueberry, coklat, nanas dan pisang. Selain pukis di sini juga dijual pastel dan bakwan. Gerobak kue pukis ini dibuka dari pukul setengah 5 sore hingga malam hari. Sedangkan cemilan favorit Saya adalah pukis rasa keju dan pastelnya yang empuk dan dijual hangat-hangat.

4. RCC Burger & Pizza House
Alamat: Jl. Mawar no. 12 Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/rcc-burger--pizza-house/4beaab93415e20a1a242e5bb
Sebenarnya Saya sendiri belum pernah mampir ke RCC Burger & Pizza House yang ada di Jl. Mawar ini. Tapi Saya sudah sering membeli burger buatan mereka yang dijual di snack bar tempat Saya biasa berenang. Tapi di snack bar itu pilihan menunya tak sebanyak yang ada di Jl. Mawar ini. Di sini RCC menjual aneka burger, pizza, aneka makanan hot plate, es krim dan lain-lain. Restaurant ini sering terlihat ramai. Mungkin karena cita rasanya yang sudah terkenal enak. Restaurant ini termasuk salah satu restaurant yang paling tua di kota ini.

5. Bakso Malang Kota Cak Eko
Alamat: Jl. Mawar (di samping    ) Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/bakso-malang-kota-cak-eko/4bf666ccbfeac92859389436

photo: dokumentasi Suami

Di tempat ini dijual aneka bakso, bakmi, dan aneka masakan "sahabat nasi" seperti ayam goreng, ayam bakar dan lain-lain. Selain itu di sini juga dijual soimay serta aneka kue seperti kue sus dan roti isi sosis atau mises. Saya sendiri pernah mencoba mie ayamnya. Rasanya enak, isinya lengkap dan porsinya gede. Di sini tersedia ruangan ber AC dan tempat lesehan untuk para pengunjungnya.

6. Sate Dangung-dangung
Alamat: Jl. Mawar (seberang Pukis Inti Sari) Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/sate-dangung-dangung/4f75a1f3e4b0f1780a5f19ee
Ada beberapa sate Padang yang terkenal dan dijual di kota Duri. Tapi yang paling cocok dilidah Saya adalah sate Padang Dangung-dangung ini. Tempatnya hanya berupa warung tenda dengan jejeran bangku dan meja kayu yang "parkir" di pinggir Jl. Mawar. Tapi pembelinya sering ramai karena satenya memang sudah terkenal enak dan penjualnya yang ramah-ramah. Kuah satenya kental, bumbunya pas, dan ada sedikit potongan daging serta tulang ayam yang menambah cita rasa pada kuahnya. Selain sate Padang, tempat ini juga menjual sate ayam/sate kacang. Tempat ini dibuka dari pukul 5 sore hingga malam hari.

7. Bakul Restaurant
Alamat: Jl. Mawar no. 10A Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/bakul/50f7fa69e4b06f9c7c7f7dd6

photo: pribadi

Restaurant ini menjual berbagai aneka masakan, mulai dari masakan khas Sunda hingga seafood. Selain itu sini juga dijual aneka makanan untuk sarapan seperti bubur ayam dan roti bakar. Restaurant ini dibuka dari pagi hingga malam hari. Untuk masakan yang pernah Saya coba, Saya sangat mengidolakan cumi saus tiram, ikan nila pedas manis dan ikan gorengnya yang enak. Di sini juga tersedia tempat makan lesehan untuk para pengunjung.

8. Warung Juragan
Alamat: Jl. Mawar (seberang Annisa Baby Shop) Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/warung-juragan/4f92efd5e4b03828fd69ea6a
Warung berkonsep cafe outdoor ini menjual aneka makanan seperti nasi dan mie goreng, snack, dan juga menjajakan kopi serta aneka jus. Tempat ini sering ramai dikunjungi oleh anak-anak muda kota Duri khususnya saat malam hari. Meskipun menu yang disediakan di sini adalah menu-menu yang biasa dijual di tempat lain, tapi tempat ini juga memiliki keunikan yaitu menyediakan layar tancap untuk para pengunjung yang ingin nobar menonton acara bola.

9. RM. Aneka Soto
Alamat: Jl. Mawar no. 9A Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/rm-aneka-soto/4c160807a9c220a11aee599d /
https://foursquare.com/v/aneka-soto/4d1c8509f8ca236a86c5f630

photo: pribadi

Pertama kali tau tempat ini dari Ibu Saya, kata Beliau di sini dijual aneka soto dan pembelinya ramai. Ternyata benar, saat mengunjungi tempat ini saat malam hari, Saya harus menunggu cukup lama karena pembelinya banyak sekali. Tapi worth it karena rasa soto betawi yang menjadi menu favorit Saya di sana sangat enak dibandingkan dengan soto betawi yang dijual di tempat lain, kuahnya kental dan gurih serta dagingnya sangat lembut. Selain aneka soto, di sini juga dijual bubur ayam (pagi hari khusus weekend), rawon, ayam penyet serta sate maranggi.

10. Kampoeng Steak
Alamat: Jl. Mawar (di dekat Annisa Baby Shop) Duri
Foursquare: https://foursquare.com/v/kampoeng-steak/4e78a72fae60e5ae005b998a
Tempat ini berada pada sebuah warung tenda dengan beberapa bangku dan meja bundar untuk para pengunjungnya. Jenis makanan yang dijual di sini mulai dari masakan western seperti steak hingga masakan timur tengah seperti kebab arab, ada juga aneka nasi goreng. Steak-nya terkenal murah meriah. Sedangkan Saya sendiri pernah mencoba kebab arabnya yang nikmat. Tempat ini dibuka dari sore hingga malam hari.

Sebenarnya masih ada aneka kuliner lain di Jl. Mawar seperti gorengan, martabak manis dan tahu sumedang yang dijual di gerobak di pinggir jalan. Hanya saja tempatnya tidak selalu buka dan kurang jelas kapan saja si penjual menjajakan dagangannya. Padahal rasanya juga enak dan recommended menurut Saya :) Ada juga "Castle Bakery" (yang menjajakan aneka roti, tart serta kue kering), pecel lele, serta cafe lain yang menyediakan aneka makanan khas western (Saya lupa nama tempatnya).  Namun Saya belum pernah ke sana, jadi Saya juga kurang tau dengan cita rasanya. Selain itu dulunya di Jl. Mawar ini juga ada warung kopi terkenal bernama "Bandrek Akang". Sayangnya sebelum sempat mencicipi kopi dan wedangnya yang terkenal enak, toko ini sudah tidak beroperasi lagi di Jl. Mawar semenjak terjadi insiden kebakaran di sana. Saat ini warung kopi ini buka di Jl. Hangtuah yang merupakan warung pertamanya dan membuka cabang terbarunya di Sebangga.

Banyak sekali kan pilihan kuliner yang ada di Jl. Mawar..? Jadi kalau mampir ke kota Duri Riau, jangan lupa menyempatkan diri untuk berwisata kuliner di sini, ya..! ;)
Read More
Powered by Blogger.

© Riau Creative Women, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena