Friday, June 28, 2013

Kabut Asap Riau


Oleh: Lusiana Trisnasari


Gambar dari sini

Setiap tahun, kabut asap menjadi masalah lingkungan utama di Riau. Saya masih ingat tahun lalu ketika PON diselenggarakan di Riau, beberapa kali diupayakan hujan buatan untuk mengusir asap, agar para atlit bisa berlaga dengan baik. Apalagi namanya juga olahraga, seharusnya bertambah sehat, bukan malah kena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Bagaimana sekarang setelah Riau tidak sedang menyelenggarakan event nasional?

Karena sedang tidak menjadi perhatian nasional, penanganan kabut asap kali ini terkesan agak lama, sampai-sampai presiden melakukan rapat khusus karena sudah berdatangan protes dari negara-negara tetangga. Protes juga menyebabkan saling tuding atau saling menyalahkan antar negara.

Jika dilogika, memang kabut asap sedahsyat itu tidak mungkin dihasilkan hanya oleh peladang tradisional. Asap pekat yang terbang menyeberangi selat itu hanya bisa dihasilkan oleh perusahaan perkebunan skala besar yang banyak dimiliki, atau paling tidak berpusat di Singapura dan Malaysia. Jadi, seharusnya ini menjadi masalah bersama-sama. Pemilik perkebunan seharusnya memiliki kesadaran terhadap lingkungan yang tinggi, sedangkan pemerintah seharusnya berani memberikan sanksi tegas pada perusahaan yang lahannya terbakar (baik sengaja maupun tak sengaja) tapi tak bisa menanggulanginya.

Dalam situasi seperti ini, masyarakat yang berada ditengah-tengah antara pemerintah dan pengusahalah yang menderita. Setiap hari kita memenuhi paru-paru kita dengan kandungan udara berbahaya. Kualitas hidup menurun, orangtua tidak bisa bekerja dengan baik, anak-anak tidak bisa berkonsentrasi belajar. Efek yang langsung terasa adalah napas yang sesak, mata pedih dan kulit kering.

Seperti apa sih kabut asap itu? Bagi yang penasaran, kabut asap itu mirip kalau kita dekat dengan orang membakar sampah, hanya saja asapnya lebih halus, tidak bergulung-gulung seperti asap sampah terbakar, kecuali jika kita dekat dengan lokasi kebakaran hutan. Kabut asap juga menutup matahari sehingga tidak langsung menyinari bumi, karenanya kita bisa langsung memandang matahari. Warna matahari juga berubah menjadi orange atau kemerahan karena tabir asap tersebut. Kabut asap juga bau sangit seperti umumnya pembakaran.

Jika kabut asap melanda dan sudah masuk berbahaya, pemerintah kota (pemkot) masing-masing kota akan melakukan himbauan untuk mengurangi kegiatan luar rumah bagi warganya. Masyarakat juga bisa melihat indeks pencemaran udara yang terpasang ditempat-tempat strategis. Warga Pekanbaru bisa melihatnya didepan Kantor Walikota dan simpang SKA. Masyarakat yang terpaksa melakukan kegiatan luar rumah wajib mengenakan masker agar tidak terkena ISPA. Jika terpaksa, masyarakat bisa menutup semua pintu dan jendela rapat-rapat dan menghidupkan AC.

Dari berita di portal media, presiden telah memutuskan untuk membentuk satgas khusus yang akan bertindak dalam waktu 24 jam untuk mengatasi kabut asap dengan cara menjatuhkan water bom ke titik-titik api dan menyebarkan garam untuk memancing pembentukan awan hujan. Semoga ini berhasil dan warga Riau mendapatkan haknya kembali untuk bernapas menggunakan udara yang bersih.

Kedepannya, berharap agar ada aturan dan sanksi yang tegas terhadap pemilik lahan yang areanya terbakar. Penanganan yang simultan menghabiskan dana yang sangat banyak. Pemilik lahan harus diminta bertanggung jawab terhadap lahannya agar kabut asap bukan menjadi bencana rutin bagi Riau tiap tahun.

1 comments:

  1. ᐈ 8 casinos in India today - LuckyClub
    Best casino site, Best bonus, Best free spins Most people from India look for an luckyclub.live online casino. In the world, there is no casino that does this business.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

© Riau Creative Women, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena